Senin, 15 Oktober 2012

Carl Zeiss Flektogon 35mm f2.8







Helios 44M2 58mm f2










Weltblick 135mm f2.8









3Romeo Photography


Di era jaman sekarang dimana teknologi sudah semakin canggih, begitu pula dengan kemajuan di bidang fotografi. Kamera-kamera baru bermunculan dengan selalu update fitur2 yang semakin lama semakin canggih. Lensa2 yang semakin tajam dan auto fokus semakin cepat juga.
Setelah beberapa tahun menggeluti hobby fotografi, hobby ini terasa tidak murah untuk seukuran kantong saya. Tapi keinginan untuk menekuni hobby ini tidak pernah surut malah ada keinginan untuk mengembangkan ketrampilan lebih baik lagi.
Kadang kala ketrampilan ini perlu didukung dengan peralatan yang lebih baik lagi, kamera dan lensa sebagai alat menjadi hal yang utama. Kamera maupun lensa yang sudah terbukti menghasilkan foto yang indah dan bagus harus dibeli dengan harga yang cukup fantastis.
Menyadari keterbatasan dalam hal dana, saya banyak mencari referensi baik dari teman maupun dari internet hingga sampailah pada ketertarikan memotret menggunakan kamera digital dengan dipasangkan lensa2 manual. Lensa2 ini sebenernya banyak dipergunakan di era kamera SLR yang masih menggunakan film. Dari hasil mempelajari lensa manual ini ada beberapa hal yang membuat saya ingin mencoba menggunakan lensa2 manual jaman ‘baheula’ (lensa jadoel).
Setiap lensa, setiap merk ternyata memiliki karakter yang berbeda-beda. Kadang memiliki keistimewaan seperti saturasi warna, kontras, ketajaman, efek bokeh bahkan ada yang memberi efek 3 dimensi pada ‘Point of Interest’.

3Romeo Photography dibuat untuk sharing pengetahuan mengenai bidang fotografi. Saya sendiri bukanlah seorang expert di bidang ini, semua bahan yang akan di sharing adalah kumpulan pengetahuan maupun pengalaman2 yang sudah lebih dulu menekuni bidang ini. Dengan begitu, semua yang dishare disini akan merujuk pada referensi tulisan yang pernah dimuat di internet, buku maupun majalah.

Mungkin ada beberapa tulisan yang saya buat hanya berdasarkan pengalaman sendiri sebagai penghobby fotografi sehingga yang akan dibahas bukanlah dari segi teknik tapi lebih banyak ke arah mengabadikan sebuah moment dengan menggunakan kamera digital yang menurut mata awam saya sebuah keindahan

Vivitar 35mm f2.8








Pentax Super Takumar 135mm f3.5

Vendor name Type name Product year
Asahi pentax super takumar 1966
Focal min (mm) Focal max (mm) Focus min(cm) 
135 135 150 
Aperture max Aperture min  Barrel Length (mm)
3.5 22  - 
Elements  Diaphragm action Weight (g)
5 auto-manual 343
Filter size (mm) Push on diameter(mm) Angular field
49


Super-Takumar lenses featured an early form of lens coating (to prevent flare) and a more sophisticated stopping-down mechanism. There was a switch on the lens to select "Auto" or "Manual" modes. In manual mode, the lens would always be in the selected aperture. In Auto mode, the lens would remain wide open (at maximum aperture) until a pin on the rear of the lens was pushed in. This pin would be automatically pushed in by the camera when the shutter was tripped.







Tomioka Auto Revuenon 55mm f1.4

Vendor name
Type name
Product year
 Revuenon
 auto
-
Focal min (mm)
Focal max (mm)
Focus min(cm) 
 55
 55
-
Aperture max
Aperture min 
BaRREL LENGTH (mm)
1.4
22
-
Elements 
Diaphragm action
Weight (g)
-
-
-
Filter size (mm)
PUsh on diameter(mm)
Angular field
52
-
-